Stres tentu saja lawan dari sikap bahagia. Sebuah penelitian yang dipusblikasikan Harvard Health Publishing (Harvard Medical School) dengan judul Understanding the stress response yang dipos Maret 2011 menyebutkan bahwa kondisi yang mengancam jiwa memberi respon yang cepat seseorang untuk stres.
Pandemi Covid-19 yang terus mengancam beberapa wilayah Indonesia saat ini dan belum tau kapan akan berakhir bisa saja menyebabkan sres kronis pada sebagian orang bila tidak punya langkah antisipasi.
Para peneliti di Harvard Medical School menyebutkan bahwa efek jangka panjang stres kronis terhadap kesehatan fisik dan psikologis. Seiring waktu, aktivasi berulang respon stres mengambil korban pada tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa stres kronis berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi, mendorong pembentukan endapan penyumbatan pembuluh darah, dan menyebabkan perubahan otak yang mungkin berkontribusi pada kecemasan, depresi, dan kecanduan.
Penelitian lebih awal menunjukkan bahwa stres kronis juga dapat berkontribusi pada obesitas, baik melalui mekanisme langsung (menyebabkan orang makan lebih banyak) atau tidak langsung (mengurangi tidur dan berolahraga).
Jadi penting untuk tetap bahagia ditengah pandemi Covid-19. (*/)
0 Komentar