Iklan

Sinopsis

Ketidaksempurnaan fisik sejak kecil membuat kepercayaan diri Teungku Malem Diwa –seorang pemuda Aceh kelahiran Gampong Sagoe– sering down. Di tengah pengaruh lingkungan dan konflik (DOM) Aceh, kondisi jiwanya terus tergerus metamorfosis kehidupan. Awalnya ia merasa seperti orang gila. Lambat laun giliran jiwa dan pikirannya tertusuk-tusuk duri sindrom kematian.

Bisikan-bisikan maut membuatnya menjadi sesosok hamba Tuhan yang sama sekali tak bisa menikmati hidup. Seorang gadis cilik kemudian datang memberikan pancaran cahaya-Nya, membasuh duka di hatinya. Tapi itu hanya datang sesaat karena gadis itu kemudian pergi tak tahu rimbanya. Teungku Malem Diwa kecil kembali nestapa. Surat-surat misterius diterimanya tanpa berkesudahan, bahkan hingga ia beranjak dewasa dan pindah ke Banda Aceh.

Seorang perempuan Tuhan lainnya tiba-tiba masuk dalam kehidupannya. Bunga Jeumpa Al-Asywaq. Ia datang menyenandungkan filosofi-filosofi hidup, sekaligus membawa persoalan baru bagi Teungku Malem Diwa. Tapi siapa sebenarnya Bunga Jeumpa Al-Aywaq? Adakah kaitannya dengan surat-surat misterius itu?

Novel ini juga akan mengajak kita berseteru dengan pulau Sumatra dan Batavia. Membongkar misteri dengan cinta di Esplanade Singapura. Hingga bertransaksi di Walking Street, Pattaya, Thailand. Konflik politik, kegagalan merajut masa depan, cinta dan penderitaan menderu menjadi satu.

Posting Komentar

0 Komentar